Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Kearifan Lokal

Kompas.com - 20/01/2009, 09:59 WIB

BOGOR, SELASA — Buruknya kualitas air Sungai Ciliwung dan terancamnya kelestarian sumber air lain di sepanjang bantarannya menyebabkan warga di sekitar sungai harus berjuang keras demi mempertahankan mata air, sumur, atau setu yang tersisa.

Pelestarian mata air Ciburial di Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor, merupakan contoh keberhasilan kerja keras dan kerja sama antarwarga.

”Mata air Ciburial yang menjadi sumber air bersih bagi ribuan warga di dua RT, yaitu RT 03 dan RT 04, Baranangsiang, akan terus dipertahankan. Tidak pernah ada masalah meski lahan tempat mata air berada telah dibeli Yayasan Kesatuan yang mengelola Kompleks Sekolah Kesatuan,” kata Budiyanto, petugas keamanan di Kompleks Sekolah Kesatuan, Bogor, Senin (19/1).

Masri Suhendra (56), warga setempat, mengatakan, mata air itu telah dimanfaatkan warga sejak lebih dari 30 tahun lalu setelah air Ciliwung dianggap tak lagi layak dikonsumsi. Mata air itu awalnya berada di lahan milik salah satu warga sebelum akhirnya dibeli pengelola Sekolah Kesatuan pada akhir 1990.

Menurut Budiyanto, selama perencanaan dan pembangunan perluasan areal kompleks sekolah, antara pengelola yayasan dan warga terus menjalin komunikasi untuk membicarakan pelestarian Ciburial.

Budiyanto maupun Masri mengatakan, itikad baik tetap berkomunikasi dan mencari jalan tengah agar pemanfaatan mata air dan fungsi sekolah berjalan maksimal membuahkan kesepakatan. Pihak sekolah membuat semacam wadah air beton dan bersama warga membangun instalasi mengalirkan air melalui pipa-pipa yang ditata rapi langsung ke rumah-rumah penduduk. Di atas mata air dibangun lapangan basket yang dapat digunakan untuk aktivitas siswa.

”Dengan pengawasan dari pihak sekolah dan warga setempat, Ciburial dijamin bebas limbah dan kotoran lain sehingga layak dikonsumsi,” kata Budiyanto.

Dengan memanfaatkan Ciburial, warga di RT 3 dan 4 ini bebas biaya bulanan. Warga di sekitar Ciburial selama ini juga tidak pernah kekurangan pasokan air.

Berbeda dengan aliran PAM yang debit air alirannya sering tidak stabil. Keberadaan Ciburial yang juga berfungsi sebagai tempat resapan air hujan juga menghindarkan kawasan setempat dari kekeringan maupun banjir lokal saat musim hujan.

Telantarkan alam

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com