Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemat Anggaran Covid-19, RSKD Dadi Makassar Modifikasi Sendiri Boks Bayi

Kompas.com - 20/07/2020, 17:10 WIB
Himawan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terpaksa harus membuat sendiri boks bayi yang disiapkan untuk anak yang dilahirkan dari ibu yang berstatus PDP atau positif Covid-19.

Direktur RSKD Dadi Makassar dr. Arman Bausat mengatakan, pihaknya melakukan modifikasi itu untuk menghemat penggunaan anggaran Covid-19.

Pasalnya, harga per boks bayi sangat mahal mencapai Rp 40 juta.

Arman mengatakan, boks bayi yang dimodifikasi itu terbuat dari tripleks yang dipadukan kantong plastik bayi.

"Karena kalau nanti selesai Covid-19 mau disimpan di mana. Habis Covid-19 kan tidak ada yang pakai, jadi mubazir uang negara. Lebih baik kita modifikasi," kata Arman kepada wartawan, Senin (20/7/2020).

Baca juga: Alasan Polisi Tak Menahan Anggota DPRD yang Jamin Jenazah Covid-19 di Makassar

Arman mengatakan, pihak RSKD Dadi cukup kelabakan dalam menangani ibu hamil yang berstatus PDP.

Pasalnya, sejak 1 Juli, RSKD Dadi dijadikan rumah sakit rujukan untuk ibu hamil yang ingin melahirkan tetapi dalam status positif Covid-19.

Dalam sehari, kata Arman, pihaknya menangani tiga operasi ibu hamil.

"Pak Gubernur menunjuk RSKD Dadi sebagai rujukan ibu hamil. Ada 60 tempat tidur yang kami sediakan dan sekarang penuh," ujar Arman.

Tak hanya dari Makassar, kata Arman, ibu hamil yang didiagnosis PDP di daerah luar Makassar juga banyak yang dirujuk ke RSKD Dadi.

Baca juga: Polisi Periksa Anggota DPRD Penjamin Pengambil Jenazah Covid-19 di RSUD Daya Makassar

Dikatakan Arman, permasalahan lain yang dirasakan yakni meningkatnya kasus kematian anak saat dilahirkan di RSKD Dadi.

Belum lagi hasil swab bayi yang lama keluar.

"Sudah ada beberapa kasus kematian bayi di sini. Yang problem kematian bayi, ibu hamil itu semua emergenci. Datang jam 02.00 malam, operasi jam 03.00 subuh ternyata bayinya lahir meninggal," ujar dia.

Untuk mengantisipasi hasil swab yang lama keluar, kata Arman, pekan depan RSKD Dadi bakal mendapatkan mesin PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk memeriksa sampel swab ibu dan bayinya.

"Jadi tidak ada masalah lagi. Nanti kalau swabnya jam 08.00, jam 12.00 sudah bisa keluar hasilnya," kata Arman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com