Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemari Lingkungan, Peternakan Babi di Makassar Diminta Segera Tutup

Kompas.com - 12/02/2020, 18:28 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sebuah peternakan babi yang berlokasi di Jalan Angkasa, Kecamatan Panakkukang, Makassar ditertibkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malassar, Rabu (12/2/2020) siang. 

Kasat Pol PP Kota Makassar Iman Hud mengatakan, penertiban ini dilakukan sebagai komitmen para peternak babi untuk menutup usahanya beberapa waktu lalu. 

Pasalnya, peternakan babi itu dinilai mencemari lingkungan sekitar.

Hal ini berdasarkan koordinasi polisi dengan Dinas Peternakan dan Pertanian Makassar, lurah, dan camat setempat. 

"Apabila kita melihat di lokasi (peternakan) itu memang sangat tidak layak. Limbah daripada peternakan itu mencemari lingkungan sekitar, sehingga mungkin berdampak buruk bagi kesehatan termasuk peternaknya," ujar Iman saat diwawancara wartawan, Rabu. 

Baca juga: Gerakan Save Babi di Medan, Tolak Pemusnahan dan Restocking Area Akibat Wabah Hog Cholera dan ASF

Namun, saat hendak ditertibkan, peternakan kembali meminta perpanjangan batas waktu pengelolaan peternakan. 

Hingga kini masih ada sisa 70 ekor babi yang ingin dijual peternak tersebut, dari 1.000 ekor yang mereka miliki pada 2019 lalu. 

"Mereka tidak akan memperluas lagi peternakannya bahkan menutup. Dengan beberapa catatan bahwa mereka akan menjual habis dulu sisa ternak babinya sampai dengan bulan Mei 2020 nanti," ujar Iman. 

Jika 70 ekor babi habis terjual, para peternak babi di lokasi berjanji untuk membongkar sendiri kandang babinya. 

Baca juga: 46.236 Ekor Babi di Sumut Mati Terjangkit Hog Cholera

Dari hasil kesepakatan juga, para peternak berjanji akan memindahkan peternakannya ke Kabupaten Enrekang dan Tana Toraja yang lokasinya berada di luar Makassar. 

"Mereka berjanji untuk menghormati dan mematuhi kesepakatan tersebut. Jadi itulah maksud kedatangan kami. Dan mereka juga berjanji akan membongkar sendiri kandang peternakan babinya," tutup Iman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com