NEWS
Salin Artikel

4 Kerajaan Islam di Sulawesi, Salah Satunya Kerajaan Gowa Tallo

KOMPAS.com - Perkembangan Islam di Sulawesi dilakukan secara damai melalui perdagangan dan dakwah para mubalig.

Pengembangan Islam melalui cara kekerasan atau perang baru terjadi saat kerajaan Islam Sulawesi sudah terbentuk.

Kerajaan Islam di Sulawesi terbentuk sejalan dengan kondisi politik kerajaan-kerajaan Sulawesi yang mengalami kekacauan disebabkan perebutan tahta.

Para raja dan bangsawan menggunakan kekuatan Islam sebagai jalan untuk berkuasa hingga akhirnya Islam mampu menjadi agama kerajaan.

Pada abad ke-17, Sulawesi memiliki sejumlah kerajaan Islam, seperti Gowa-Tallo (Makassar), Wajo (Bugis), Bone, dan kerajaan-kerajaan kecil lainnya.

Berikut ini adalah 4 kerajaan Islam di Sulawesi.

Kerjaan Islam di Sulawesi

1. Kerajaan Gowa Tallo

Kerajaan Gowa dan Tallo bersatu pada tahun 1603.

Pada perkembangannya, Kerajaan Gowa Tallo menjadi pusat perdagangan di kawasan timur nusantara. Banyak para saudagar yang berdagang di wilayah ini.

Akhir abad ke-16, Kerajaan Gowa-Tallo memasuki masa Islam, kemudian berubah menjadi kesultanan.

I Mangarangi Daeng Manrabbia menjadi penguasa Gowa-Tallo pertama yang memeluk Islam. Masa pemerintahannya pada tahun 1593 hingga 1639 dengan gelar Sultan Alauddin I.

Puncak kejayaan Kerajaan Gowa Tallo adalah pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669).

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Gowa Tallo dikenal sebagai negara maritim dan menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur.

2. Kerajaan Wajo

Kerajaan Wajo merupakan kerajaan Islam di kawasan Sulawesi Selatan.

Kerajaan Wajo berhasil memperluas wilayahnya dan mengajak kerajaan kecil bergabung dalam kerajaan Bugis sekitar abad ke-16.

Secara resmi, Kerajaan Wajo memeluk Islam pada tahun 1610.

Proses Islamisasi Kerajaan Wajo dilakukan oleh Gowa-Tallo melalui peperangan.

Kerajaan Gowa Tallo juga berhasil menaklukan Kerajaan Bone dan Soppeng serta mengislamkan rakyat kerajaan tersebut.

3. Kerajaan Bone

Pendiri Kerajaan Bone adalah Manurunnge Ri Matajang pada tahun 1330 Masehi.

Proses Islamisasi Kerajaan Bone dilakukan oleh Sultan Alauddin dari Kerajaan Gowa-Tallo melalui jalan peperangan.

4. Kesultanan Buton

Kesultanan Buton merupakan Kerajaan Islam yang pernah berdiri di Baubau, Sulawesi Tenggara, sekitar abad ke-16 hingga abad ke-20.

Pengaruh Islam masuk Kerajaan Buton pada masa kekuasaan Raja Murhum, kemudian secara resmi kerajaan berubah menjadi Kesultanan Buton.

Setelah masuknya Islam, gelar Raja Buton adalah Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis.

Namun demikian, ada perpedaan pendapat dari kalangan sejarawan mengenai asal-usul masuknya agama Islam di Buton.

Sebagian sejarawan menyakini bawa Buton berubah menjadi kerajaan Islam karena pengaruh dari Ternate.

Pendapat lain menyebutkan bahwa Islam datang di Buton karena adanya pengaruh dari Johor oleh Syeikh Abdul Wahid bin Syarif Sulaiman al-Fathani.

Meskipun ada perbedaaan, namun para sejarawan sepakat bahwa Kerajaan Buton resmi menjadi kerajaan Islam pada abad ke-16.

(Penulis: Widya Lestari Ningsih, Gama Prabowo | Editor: Nibras Nada Nailufar, Serafica Gischa)

sultra.kemenag.go.id, www.kompas.com, dan

www.kompas.com, an-nur.ac.id

https://makassar.kompas.com/read/2023/02/25/163741378/4-kerajaan-islam-di-sulawesi-salah-satunya-kerajaan-gowa-tallo

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke