Salin Artikel

Obat Diduga Tertukar, Bayi 1 Bulan di Makassar Meninggal Setelah Disuntik Perawat Magang

Diduga bayi meninggal setelah disuntik dengan obat yang tertukar dengan pasien lain.

Bayi tersebut adalah anak dari Mustainna Mansyur, warga Desa Tamanyeleng, Kecamatan Baraombong, Kabupaten Gowa.

Ia bercerita bayinya meninggal satu jam setelah disuntik oleh perawat. Kematian sang anak membuat Mustainna mengajukan protes ke pihak rumah sakit.

Menurutnya setelah disuntik, badan bayinya membiru.

"Setelah mendapatkan suntikkan tersebut, anak saya menangis lalu seluruh badannya membiru. Di situlah anak saya kemudian meninggal," katanya.

Mustainna bercerita ia sempat membawa bayinya ke Puskesmas Desa Tamanyeleng dengan keluhan penyakit usus turun.

Lalu oleh pihak pihak puskesmas, bayi berusia 1 bulan itu dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

"Setelah dirawat di RSUP Wahidin, anak saya mendapatkan suntikan dari seorang oknum perawat magang," ujarnya.

Pihak RS lakukan investigasi

Saat dikonfirmasi, Plt Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, Dr dr Nu'man As Daud membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan bayi tersebut diduga meninggal tidak wajar.

Menurutnya bayi tersebut akan dioperasi setelah lima hari dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo. Pasien juga sudah 2 kali dijadwalkan operasi oleh dokter anestesi.

Namun karena kondisinya tidak memungkinkan, operasi ditunda.

Nu'man mengatakan ditemukan hernia di bagian paha dan perut pasien. Selain itu pasien punya riwayat kejang dan demam sebelum masuk rumah sakit.

Ia juga menyebut pasien kerap batuk dan menderita penomonia.

"Anaknya mau dioperasi dengan adanya Hernia di bagian paha dan perut. Anak ini punya riwayat kejang-kejang dan demam sebelum masuk rumah sakit, makanya operasi ditunda," kata dia.

"Saat dirawat, anak ini pun masih sering kejang makanya dirawat juga oleh dokter ahli saraf anak. Selain itu juga, anak ini sering batuk dan sesak serta menderita penomonia. Sehingga anak ini dirawat oleh 4 dokter ahli," jelasnya.

Terkait kasus kematian bayi, pihak RS membuat tim investigasi yang akan melakukan audit untuk mengetahui pasti penyebab kematian bayi.

Terkait dugaan, obat yang disuntikkan ke bayi tersebut tertukar dengan pasien anak lainnya, Nu'man angkat bicara.

"Katanya anak tersebut meninggal setelah diberikan obat. Kayanya juga obat anak itu tertukar sampai mengakibatkan meninggal dunia seperti yang beredar di medsos. Tentu tim investigasi melakukan audit dulu untuk mengetahui pasti penyebab kematian anak tersebut," ujarnya.

"Di ruang perawatan anak banyak anak yang dirawat. Jika memang obat yang disuntikkan tertukar, maka akan ada 2 anak yang meninggal. Tapi ini hanya satu dan anak-anak yang lain sedang dirawat masih kondisi baik," kata dia.

Nu'man menegaskan, jika tim RCA akan melakukan audit hingga ke akar-akarnya. Mulai pemeriksan hingga pemberian obat ada standar operasional prosedur (SOP).

"Kalau ada kelalaian ditemukan dalam SOP, akan ditindak. Tim investigasi juga langsung bekerja saat malam itu juga dan berkoordinasi dengan pihak keluarga pasien untuk mengungkap kelalaian jika memang ada. Kita kan pelayan publik, kita tetap harus memberikan pelayanan terbaik," tegasnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipto | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

https://makassar.kompas.com/read/2022/07/21/181000978/obat-diduga-tertukar-bayi-1-bulan-di-makassar-meninggal-setelah-disuntik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke