Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update: Jumlah Babi Mati karena Demam Babi Afrika di Luwu Timur Capai 17.105 Ekor

Kompas.com - 17/05/2023, 08:44 WIB
Amran Amir,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LUWU TIMUR, KOMPAS.com – Jumlah hewan ternak jenis Babi mati akibat terserang viris African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, terus bertambah.

Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mencatat sebanyak 17.105 ekor Babi yang mati dan tersebar di sejumlah kecamatan.

Dokter hewan Dinas Pertanian Luwu Timur, I Gusti Ngurah mengatakan sebanyak 9 kecamatan terserang virus ASF.

Baca juga: Terserang Virus ASF, Belasan Ribu Babi di Luwu Timur Mati

“Kecamatan terbesar yakni Tomoni Timur 8.598, Mangkutana 2102, Burau 1.928, Kalaena 1.871, dan Angkona 1.249,” kata I Gusti Ngurah saat dikonfirmasi, Rabu (17/5/2023).

Lanjut I Gusti Ngurah, kecamatan yang masih terendah penyebaran virus ASF yakni Towuti 9 ekor, Malili 188 ekor, Tomoni 292 ekor dan Wotu 808 ekor.

“Dua kecamatan yakni Wasuponda dan Nuha masih Nihil meski di dua kecamatan tersebut yaitu Wasuponda memiliki jumlah populasi ternak Babi sebanyak 560 dan Nuha jumlah populasi sebanyak 403 ekor,” ucap I Gusti Ngurah.

I Gusti Ngurah menuturkan, dalam menangani hewan ternak Babi yang diserang virus ASF memiliki tantangan dan kendala.

“Tantangan dan kendala dalam penanganan virus ASF ini, salah satunya yaitu penerapan Biosekuriti yang masih perlu ditingkatkan apalagi pemeliharaan ternak Babi masih kebanyakan pemeliharaan konvensional,” ujar I Gusti Ngurah.

Lanjut I Gusti Ngurah, penanganan penyakit yang disebabkan virus ASFV ini, Dinas Pertanian dari segala bidang yang terkait juga ikut membantu memberikan sosialisasi dan edukasi secara luas mengenai virus ASF.

Baca juga: Kementan Waspada Flu Babi Afrika, Apakah Menular ke Manusia?

“Sosialisasi terus digalakkan semoga dengan cara ini bisa mendorong peternak untuk menerapkan Biosekuriti secara baik dalam beternak kedepannya,” tutur I Gusti Ngurah.

Sebelumnya diberitakan Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mencatat 14.756 babi yang mati akibat terserang virus African Swine Faver (ASF).

Dokter Hewan Dinas pertanian Luwu Timur, I Gusti Ngurah mengatakan, virus ASF mulai masuk ke Luwu Timur sejak awal April 2023.

Virus tersebut masuk melalui daging Babi yang dikirim dari luar Luwu Timur dan menyebar ke seluruh kecamatan.

“Meski sudah menyebar ke sejumlah kecamatan, namun mengenai virus ASF yang menyerang Babi tidak terjadi penularan ke manusia karena virus ASF tidak bersifat zoonosis, melainkan target utamanya cuma di hewan Babi bukan hewan lainnya. Jadi penularan ke hewan lain seperti Sapi, Kambing dan lainnya tidak terjadi juga,” katanya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Virus Flu Babi Afrika Masuk Indonesia, Ini Kata Kemenkes dan Epidemiolog

Dia mengatakan wilayah yang terjangkit virus ASF antara lain Kecamatan Tomoni Timur, Kalaena, dan Mangkutana.

“Kecamatan tersebut memiliki tingkat kematian babi yang cukup tinggi. Katakanlah misalnya Kecamatan Tomoni Timur mencapai 8.081 ekor, terus Mangkutana 1.558 ekor. Angka kematian ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan makin luasnya cakupan virus ASF,” ungkapnya.

Terkait bangkai babi yang dibuang sembarangan di saluran irigasi, Desa Rinjani, Kecamatan Wotu, pihak Kepolisian Sektor Wotu bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Timur telah melakukan penguburan.

“Puluhan bangkai tersebut telah membusuk dan menganggu warga, itu sudah dikuburkan menggunakan alat berat, belum diketahui apakah disengaja atau tidak, ini masih diselidiki siapa pemiliknya,” ujar Kapolsek Wotu, AKP Muhajir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

Makassar
Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Makassar
Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Makassar
KPU Palopo Terkendala Pencairan Anggaran Pilkada, Baru Cair Rp 1 Miliar

KPU Palopo Terkendala Pencairan Anggaran Pilkada, Baru Cair Rp 1 Miliar

Makassar
5 Remaja yang Videonya Viral Usai Aniaya Pelajar SMP di Makassar Ditangkap

5 Remaja yang Videonya Viral Usai Aniaya Pelajar SMP di Makassar Ditangkap

Makassar
Longsor Terjang Empat Desa di Luwu Utara, Jalan Poros Seko-Rongkong Sempat Tak Bisa Dilalui

Longsor Terjang Empat Desa di Luwu Utara, Jalan Poros Seko-Rongkong Sempat Tak Bisa Dilalui

Makassar
Saat Pesta Pernikahan di Luwu Utara Terancam Batal karena Terjangan Banjir...

Saat Pesta Pernikahan di Luwu Utara Terancam Batal karena Terjangan Banjir...

Makassar
Mobilnya Digembok Dishub karena Parkir di Bahu Jalan, Wanita di Makassar Mengamuk

Mobilnya Digembok Dishub karena Parkir di Bahu Jalan, Wanita di Makassar Mengamuk

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com