Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Iringi Pemakaman Asri Obed, Diduga Dibunuh KKB di Yahukimo

Kompas.com - 04/05/2023, 22:02 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com - Isak tangis mengiringi kepergian  Asri Obed (54) warga sipil asal Desa Terpedo Jaya, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang diduga dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Minggu (30/4/2023) lalu.

Anak dan istri korban terisak tangis mengantar jenazah korban, bahkan istri korban tak kuasa melihat peti jenazah saat diberangkatkan keluar dari rumah hingga kedua tangannya harus dipegang erat. Selain itu, keluarga korban sempat jatuh pingsan di depan rumah korban.

Sebelum dimakamkan, dilaksanakan prosesi ibadah pelepasan jenazah yang dipimpin pendeta Yenni.

Baca juga: Cerita Satu Keluarga 2 Tahun Hidup di Hutan karena Teror KKB di Maybrat, Menolak Saat Diajak Bergabung

Ratusan warga, sanak saudara, keluarga dan kerabat mengantarkan Asri Obed ke peristirahatan terakhirnya di pemakaman umum Terpedo Jaya.

Pendeta Yenni mengatakan prosesi ibadah pelepasan jenazah almarhum Asri Obed berlangsung dengan baik sampai di pemakaman.

“Almarhum ini orangnya baik dan suka humoris, suka menolong, jika ada kegiatan dalam masyarakat dia selalu hadir,” kata Yenni saat dikonfirmasi Kamis (4/5/2023), usai pemakaman.

Baca juga: Duka Mewarnai Kedatangan Jenazah Yonatan Arruan di Tana Toraja, Korban Diduga Dibunuh KKB di Yahukimo

Lanjut Yenni, pihaknya berharap ke depan agar di sana ada kedamaian supaya orang-orang yang tak bertanggung jawab ini menyadari dengan baik bahwa tindakan-tindakan mereka ini adalah tindakan yang tidak berkenan di hadapan tuhan.

“Kami terus doakan pemerintah supaya dengan demikian pemerintah mampu mengambil sebuah sikap untuk membawa kedamaian di bumi Jayapura,” ucap Yenni.

Kepala Desa Terpedo Jaya, Aris Mursalim mengatakan korban sebenarnya sudah merencanakan untuk kembali ke kampung pada Rabu (3/5/2023).

Namun, karena belum dibayar upahnya di tempat bekerja, korban menunda kepulangannya. 

“Istrinya mengatakan bahwa almarhum sedang persiapan untuk kembali ke kampung, cuma yang menjadi kendala upah atas pekerjaan yang dilakukan selama ini belum dibayarkan oleh yang mempekerjakan,” kata Aris saat dikonfirmasi, Rabu (3/5/2023) dini hari.

Lanjut Aris, pembicaraan antara korban dan istrinya untuk pulang itu berlangsung pada Jumat (28/4/2023) lalu.

Naas, pada Minggu (30/5/2023), korban ditemukan meniggal dunia bersama rekannya.

“Hari ini korban memang berencana balik ke kampung kalau pihak yang mempekerjakan membayar upah kerjanya di Papua,” ucap Aris.

Kedatangan jenazah korban di rumah duka membuat orangtua, istri dan anaknya tak kuasa menahan kesedihan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gunung Ruang Erupsi, 87 Warga Tagulandang Tiba di Bitung Sejak Kamis Malam

Gunung Ruang Erupsi, 87 Warga Tagulandang Tiba di Bitung Sejak Kamis Malam

Makassar
Kisah Kasmi Cari Adiknya yang Hilang sejak 2017, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan di Makassar

Kisah Kasmi Cari Adiknya yang Hilang sejak 2017, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan di Makassar

Makassar
Pembunuh Istri di Makassar Aniaya Anaknya, Ada Sejumlah Memar di Wajah Korban

Pembunuh Istri di Makassar Aniaya Anaknya, Ada Sejumlah Memar di Wajah Korban

Makassar
Dua Pemuda Spesialis Curi Knalpot di Makassar Diamuk Massa, Motor Dibakar

Dua Pemuda Spesialis Curi Knalpot di Makassar Diamuk Massa, Motor Dibakar

Makassar
UMI Makassar Cabut Laporan Dugaan Penggelapan Dana Mantan Rektor, Kapolda Sulsel: Penyidikan Terus Lanjut

UMI Makassar Cabut Laporan Dugaan Penggelapan Dana Mantan Rektor, Kapolda Sulsel: Penyidikan Terus Lanjut

Makassar
2 Hari Terlantar di Pelabuhan Silopo, Ratusan Pemudik Akhirnya Diberangkatkan

2 Hari Terlantar di Pelabuhan Silopo, Ratusan Pemudik Akhirnya Diberangkatkan

Makassar
Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang

Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang

Makassar
Gunung Ruang Meletus, Napi dan Pegawai Lapas di Pesisir Tagulandang Ikut Dievakuasi

Gunung Ruang Meletus, Napi dan Pegawai Lapas di Pesisir Tagulandang Ikut Dievakuasi

Makassar
Kasus Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, 2 Anaknya Dapat Pendampingan Psikologi

Kasus Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, 2 Anaknya Dapat Pendampingan Psikologi

Makassar
Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Masih Kerabat Dekat hingga Disebutkan Tak Direstui

Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Masih Kerabat Dekat hingga Disebutkan Tak Direstui

Makassar
Pilkada Kota Makassar, Bakal Calon Perseorangan Harus Kumpulkan Minimal 67.402 Dukungan

Pilkada Kota Makassar, Bakal Calon Perseorangan Harus Kumpulkan Minimal 67.402 Dukungan

Makassar
 Polda Sulut Kirim Personel dan Logistik Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Polda Sulut Kirim Personel dan Logistik Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Makassar
Hasil Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar, Ada 51 Adegan, Korban Dianiaya Selama 3 Hari

Hasil Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar, Ada 51 Adegan, Korban Dianiaya Selama 3 Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar Disambut Teriakan Geram Warga

Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar Disambut Teriakan Geram Warga

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com