Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katokkon, Cabai Khas Tana Toraja yang Lebih Pedas dari Rawit Biasa

Kompas.com - 02/02/2023, 20:13 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Keberadaan lada katokkon atau cabai katokkon mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Hal ini karena tanaman yang memiliki nama latin Capsicum annum L.var.sinensis hanya dapat tumbuh di dataran tinggi sekitar 1000 - 1500 mdpl.

Baca juga: Patung Yesus Buntu Burake di Tana Toraja, Patung Yesus Tertinggi di Dunia

Cabai katokkon adalah jenis cabai khas Tana Toraja yang banyak digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan.

Sebagai salah satu pendamping dan penambah cita rasa dalam sajian masakan, masyarakat Sulawesi Selatan juga tidak bisa lepas dari jenis cabai ini.

Baca juga: Kain Khas Tana Toraja Diboyong ke Pameran di Italia

Di Tana Toraja, cabai katokkon biasa digunakan sebagai campuran untuk masakan khas seperti pa'piong, tollo lending, utun tutu, dan tutuk lada.

Cabai ini juga diolah oleh masyarakat setempat menjadi sambal dalam kemasan siap saji yang bisa dibawa pulang wisatawan sebagai buah tangan.

Baca juga: Anggota Polisi di Tana Toraja Minta Kapolri Bersihkan Mafia di Tubuh Polri, Polda Sulsel Angkat Bicara

Terlebih saat ini tengah marak sajian masakan dengan berbagai level pedas, dan memakai berbagai pilihan sambal.

Ciri Cabai Katokkon

Untuk menemukan cabai katokkon ternyata cukup mudah karena banyak dijual di pasar di sekitar Sulawesi Selatan.

Ciri cabai katokkon adalah memiliki bentuk bulat tak sempurna yang sekilas agak mirip paprika namun lebih kecil dan gemuk.

Seperti cabai rawit, ukuran normal cabai katokkon adalah sekitar 3 - 4 cm saja.

Selain itu dari segi warna, cabai ini berwarna hijau keunguan saat masih muda dan berwarna merah segar saat sudah matang.

Rasa Cabai Katokkon

Salah satu keistimewaan dari cabai khas Tana Toraja ini tentunya tak hanya dari bentuk namun juga dari segi rasa.

Rasa cabai katokkon disebut memiliki tingkat kepedasannya 4-6 kali lebih pedas dari cabai rawit biasa.

Adapun dilansir dari laman sulselprov.go.id, menurut Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo Cabai Katokkon memiliki rasa pedas di level lima atau setara dengan 20 cabai rawit.

Sementara apabila diukur dengan satuan ukur konsentrasi zat pedas atau capsaicin yang disebut Scoville Heat Unit (SHU), cabai ini memiliki tingkat kepedasan cukup tinggi, yaitu antara 400.000-600.000 SHU.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bercadar dan Berbaur dengan Jemaah Wanita di Makassar Dipulangkan

Pria Bercadar dan Berbaur dengan Jemaah Wanita di Makassar Dipulangkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Ari-ari Bayi Ditemukan Tercampur Pakaian Kotor di Tempat 'Laundry', Awalnya Dikira Janin

Ari-ari Bayi Ditemukan Tercampur Pakaian Kotor di Tempat "Laundry", Awalnya Dikira Janin

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Hak Penyandang Disabilitas Belum Terpenuhi dalam Rekrutmen PPPK Gorontalo

Hak Penyandang Disabilitas Belum Terpenuhi dalam Rekrutmen PPPK Gorontalo

Makassar
Tradisi 'Hui lo Kunu', Berburu Kacang dan Pisang Saat Pertengahan Ramadhan di Batudaa Gorontalo

Tradisi "Hui lo Kunu", Berburu Kacang dan Pisang Saat Pertengahan Ramadhan di Batudaa Gorontalo

Makassar
Hujan Deras, Kantor BPBD Palopo Dihantam Longsor

Hujan Deras, Kantor BPBD Palopo Dihantam Longsor

Makassar
Rekam Aktivitas di Toilet Kantor, Oknum Pegawai BMKG Gorontalo Dijerat Pasal Pornografi

Rekam Aktivitas di Toilet Kantor, Oknum Pegawai BMKG Gorontalo Dijerat Pasal Pornografi

Makassar
Diduga Hendak Bunuh Diri, Seorang Pria Nekat Panjat Tower BTS, Mau Turun Usai Dibujuk Istri

Diduga Hendak Bunuh Diri, Seorang Pria Nekat Panjat Tower BTS, Mau Turun Usai Dibujuk Istri

Makassar
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sulawesi Selatan, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sulawesi Selatan, 27 Maret 2024

Makassar
Jokowi Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri yang Rusak akibat Gempa Palu, Telan Anggaran Rp 567 Miliar

Jokowi Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri yang Rusak akibat Gempa Palu, Telan Anggaran Rp 567 Miliar

Makassar
Bawa Pasien, Mobil Ambulans RSUD Bone Kecelakaan di Jalur Ekstrem Maros Sulsel, 7 Penumpang Selamat

Bawa Pasien, Mobil Ambulans RSUD Bone Kecelakaan di Jalur Ekstrem Maros Sulsel, 7 Penumpang Selamat

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 26 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 26 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Pekerjaan di Australia Ditinggalkan, Ahmad Adam Pilih Jadi Marbut di Luwu

Pekerjaan di Australia Ditinggalkan, Ahmad Adam Pilih Jadi Marbut di Luwu

Makassar
Diduga akibat Korsleting, 1 Rumah di Luwu Habis Terbakar

Diduga akibat Korsleting, 1 Rumah di Luwu Habis Terbakar

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com