Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Makassar Ricuh, Mobil TNI dan Polisi Dilempari, Wartawan Dikejar

Kompas.com - 16/09/2022, 07:57 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Makassar berlangsung ricuh.

Mahasiswa dan warga bergabung memblokade jalan depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Jl Urip Sumohadjo, Kamis (15/9/2022) malam.

Bahkan, pendemo yang telah memblokade dua arus Jalan Urip Sumohadjo yang merupakan jalan Trans Sulsel yang menghubungkan Kota Makassar dengan Kabupaten Maros ini membawa batu.

Baca juga: Mahasiswa UGM Bakar Almamater Saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Ini Alasan Mereka

Selain itu, pendemo mempersenjatai diri dengan kayu dan tameng.

Pendemo tidak memperbolehkan kendaraan melintas yang mengakibatkan kemacetan terjadi. Kendaraan milik TNI yang hendak melintas menjadi sasaran lempar pendemo.

Begitu juga mobil polisi lalu lintas (polantas) yang terparkir jauh untuk mengatur kendaraan agar memutar balik menjadi sasaran lempar pendemo.

Pendemo bahkan melakukan sweeping polisi di sekitar lokasi demonstrasi. Wartawan televisi lokal yang sedang mengambil gambar dikira intel hingga dikejar pendemo.

Beruntung, wartawan tersebut berhasil menyelamatkan diri masuk ke RS Ibnu Sina.

Baca juga: Ratusan Pengemudi Ojol Demo di Kantor Gubernur Jateng, Minta Kenaikan Tarif hingga Asuransi

Hingga pukul 21.00 Wita, blokade jalan masih terjadi. Tidak ada aparat kepolisian terlihat di sekitar lokasi demonstrasi. Warga yang hendak melintas, terpaksa mencari jalan alternatif lainnya.

Hingga pukul 22.30 Wita, sejumlah intel dari kepolisian berupaya mendekati aksi demonstrasi mahasiswa dan warga.

Di sini, polisi berhasil mengamankan seorang pria yang membawa tas diduga berisi senjata.

Namun lagi-lagi, pendemo menyerang polisi berpakaian preman dengan menghujani batu dan melontarkan panah.

 

Sejumlah polisi terkena batu dan bahkan seorang polisi kehilangan handphone setelah terjatuh saat berlari.

Tidak lama setelah mengamankan seorang pendemo, aksi blokade jalan pun akhirnya berakhir. Warga pun berhasil melintas di jalan Trans Sulsel tersebut yang dipenuhi tumpukan batu dan tanggul-tanggul karung berisi pasir.

"Maunya pendemo, jangan menutup penuh jalan. Silakan demo, tapi jangan rakyat disusahkan. Katanya demo membela rakyat, tapi malah memusuhi rakyat," kata, Adhi, salah seorang warga Makassar yang terhadang aksi mahasiswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Terjang 11 Desa di Luwu Sulsel

Banjir dan Longsor Terjang 11 Desa di Luwu Sulsel

Makassar
Banjir Bandang Terjang 4 Kecamatan di Palopo Sulsel

Banjir Bandang Terjang 4 Kecamatan di Palopo Sulsel

Makassar
7 Kampus di Makassar Diduga Ikut Program Ferienjob di Jerman

7 Kampus di Makassar Diduga Ikut Program Ferienjob di Jerman

Makassar
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sulawesi Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sulawesi Selatan, 29 Maret 2024

Makassar
Ini Ruas Jalan di Sleman yang Perlu Diwaspadai Pemudik

Ini Ruas Jalan di Sleman yang Perlu Diwaspadai Pemudik

Makassar
Mahasiswa di Baubau Ditangkap karena Edarkan Sabu, Dibayar Rp 25.000 per Bungkus

Mahasiswa di Baubau Ditangkap karena Edarkan Sabu, Dibayar Rp 25.000 per Bungkus

Makassar
Usut Dana Hibah, Kejari Kembali Periksa 4 Pengurus KONI Makassar

Usut Dana Hibah, Kejari Kembali Periksa 4 Pengurus KONI Makassar

Makassar
Saat PDAM Makassar Gratiskan Tagihan Air Seluruh Masjid Selama Ramadan...

Saat PDAM Makassar Gratiskan Tagihan Air Seluruh Masjid Selama Ramadan...

Makassar
Bagi-bagi Uang Saat Pemilu, Caleg Demokrat Dituntut 5 Bulan Penjara

Bagi-bagi Uang Saat Pemilu, Caleg Demokrat Dituntut 5 Bulan Penjara

Makassar
Pria Bercadar dan Berbaur dengan Jemaah Wanita di Makassar Dipulangkan

Pria Bercadar dan Berbaur dengan Jemaah Wanita di Makassar Dipulangkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Ari-ari Bayi Ditemukan Tercampur Pakaian Kotor di Tempat 'Laundry', Awalnya Dikira Janin

Ari-ari Bayi Ditemukan Tercampur Pakaian Kotor di Tempat "Laundry", Awalnya Dikira Janin

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Hak Penyandang Disabilitas Belum Terpenuhi dalam Rekrutmen PPPK Gorontalo

Hak Penyandang Disabilitas Belum Terpenuhi dalam Rekrutmen PPPK Gorontalo

Makassar
Tradisi 'Hui lo Kunu', Berburu Kacang dan Pisang Saat Pertengahan Ramadhan di Batudaa Gorontalo

Tradisi "Hui lo Kunu", Berburu Kacang dan Pisang Saat Pertengahan Ramadhan di Batudaa Gorontalo

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com