Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanit Reskrim Polsekta Tallo Makassar Dicopot, Kapolrestabes Jelaskan Alasannya

Kompas.com - 12/09/2022, 19:35 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepala Polrestabes Makassar Kombes Polisi Budhy Haryanto menegaskan, Kanit Reskrim Polsekta Tallo Iptu Faizal dicopot terkait banyak pelanggaran yang dilakukannya semasa menjabat.

Hal tersebut diungkapkan Budhy ketika dikonfirmasi, Senin (12/9/2022).

Dia mengatakan, pelanggaran yang kerap dilakukan Iptu Faizal sudah lama dikeluhkan Kepala Polsekta Tallo, Kompol Badollahi.

"Jadi bukan hanya satu pelanggaran, tapi banyak pelanggaran yang dilakukan Iptu Faizal. Sudah lama keluhan-keluhan disampaikan oleh Kapolsekta Tallo, bahwa tidak bisa menyelesaikan perkara dengan baik," katanya.

Baca juga: Viral, Video Perempuan ODGJ Dilecehkan, Polisi Kantongi Identitas Pria Diduga Pelaku

Saat ditanya pencopotan Iptu Faizal terkait kasus penggerebekan sekretariat Batalyon B120 di Jalan Korban 40.000 Jiwa, Budhy membantahnya.

Menurut Budhy, tidak ada kaitan pencopotan Iptu Faizal dengan kasus tersebut.

Pasalnya, bukan dia yang melakukan penggeledahan melainkan anggota Polda Sulsel.

Hanya saja, beber Budhy, kasus tersebut enggan ditangani Iptu Faizal agar tidak tambah semrawut.

"Tidak ada kaitannya sebenarnya, karena yang menggerebek itu kan anggota Polda Sulsel. Cuma kasus itu jangan sampai ditangani dia, agar tidak salah-salah dan semrawut," ujarnya.

Baca juga: Penerima BLT BBM di Makassar Juga Dapat Bantuan Sembako, Total Bantuan Jadi Rp 500.000

Budhy menjelaskan, jika senjata tajam dan botol minuman keras itu merupakan sitaan Batalyon B120.

Rencananya, senjata tajam sitaan itu akan diserahkan ke Polrestabes Makassar, Kamis (15/9/2022).

Di mana, Batalyon B120 ini merupakan bentukan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

"Batalyon B120 itu dibentuk Forkopimda untuk menyadarkan anak-anak yang suka tawuran atau perang kelompok. Batalyon B120 itu bertugas menyadarkan mereka dan akan di fasilitasi bagi anak yang tidak sekolah agar kembali sekolah. Tidak gampang menyadarkan orang nakal, malah ini diajak gabung dan sadar dan di fasilitasi oleh pemerintah menjadi orang yang baik," jelasnya.

Budhy mengklaim, jika setelah adanya Batalyon B120 ini angka perang kelompok di kota Makassar menurun drastis.

Sebab, pelaku-pelaku perang kelompok ini telah bergabung di Batalyon B120 dan telah sadar tidak mengulangi perbuatannya.

"Silakan menilai sendiri, apakah sekarang banyak perang kelompok di Makassar?. Kan tidak ada lagi pernah didengar ada perang kelompok, sudah menurun drastis. Itulah perannya B120 membantu kepolisian dan pemerintah meredam angka kriminalitas di Kota Makassar," jelasnya.

Sebelumnya, sebanyak 48 orang anggota kelompok Batalyon B120 yang merupakan organisasi kemasyarakatan yang dibina Kapolrestabes Makassar dan Wali Kota Makassar ditangkap, Minggu (11/9/2022) malam.

Mereka ditangkap di sekretariatnya di Jl Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo dan ditemukan berbagai jenis senjata tajam dan botol minuman keras.

Adapun barang bukti yang diamankan sebanyak 164 anak panah busur, 4 buah parang, 1 senjata rakitan jenis Paporo, 3 buah ketapel panah busur, dan 38 botol bekas minuman keras. Sementara, 48 orang yang diamankan masih berstatus sebagai pelajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suami yang Bunuh dan Timbun Mayat Istri di Makassar Terancam Hukuman Mati

Suami yang Bunuh dan Timbun Mayat Istri di Makassar Terancam Hukuman Mati

Makassar
Penyebab Kebakaran Pabrik Pokphand Makassar Tunggu Hasil Pemeriksaan Labfor

Penyebab Kebakaran Pabrik Pokphand Makassar Tunggu Hasil Pemeriksaan Labfor

Makassar
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Wanita yang Ditimbun Dalam Rumah di Makassar

Fakta Baru Kasus Pembunuhan Wanita yang Ditimbun Dalam Rumah di Makassar

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
 Ajak Semua Penumpang Makan di Rumahnya Saat Lebaran, Sopir Bus Palu-Makassar Bakal Diberi Hadiah

Ajak Semua Penumpang Makan di Rumahnya Saat Lebaran, Sopir Bus Palu-Makassar Bakal Diberi Hadiah

Makassar
20 Korban Longsor Tana Toraja Ditemukan, Basarnas Tutup Pencarian

20 Korban Longsor Tana Toraja Ditemukan, Basarnas Tutup Pencarian

Makassar
Longsor di Tana Toraja, Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas Tertimbun Material

Longsor di Tana Toraja, Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas Tertimbun Material

Makassar
Lolai To Tombi Negeri di Atas Awan, Wisata Toraja: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Lolai To Tombi Negeri di Atas Awan, Wisata Toraja: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Makassar
Setelah 6 Tahun, Jasad Wanita yang Dibunuh Suaminya Akhirnya Dimakamkan secara Layak

Setelah 6 Tahun, Jasad Wanita yang Dibunuh Suaminya Akhirnya Dimakamkan secara Layak

Makassar
Cerita Sopir Bus Ajak Semua Penumpangnya Makan di Rumah Saat Lebaran Masih di Jalan

Cerita Sopir Bus Ajak Semua Penumpangnya Makan di Rumah Saat Lebaran Masih di Jalan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Longsor di Tana Toraja Tewaskan 18 Warga, Bupati Sebut karena Dampak Pembukaan Lahan

Longsor di Tana Toraja Tewaskan 18 Warga, Bupati Sebut karena Dampak Pembukaan Lahan

Makassar
Sederet Fakta Terbongkarnya Istri Dibunuh dan Dikubur Suami di Makassar 6 Tahun Lalu

Sederet Fakta Terbongkarnya Istri Dibunuh dan Dikubur Suami di Makassar 6 Tahun Lalu

Makassar
Anak Korban Jadi Saksi Kunci Terbongkarnya Kasus Istri Dibunuh dan Dikubur Suami di Makassar

Anak Korban Jadi Saksi Kunci Terbongkarnya Kasus Istri Dibunuh dan Dikubur Suami di Makassar

Makassar
Pria di Luwu Utara Diamuk Massa, Diduga Hendak Perkosa Seorang Anak

Pria di Luwu Utara Diamuk Massa, Diduga Hendak Perkosa Seorang Anak

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com