Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Terlibat Perdagangan Anak, Ramli Asuh 4 Balita yang Dibawa dari Malaysia, Pengasuh Dilarang Bawa Keluar

Kompas.com - 04/08/2022, 11:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ramli, seorang petani dan juga nelayan diperiksa Mapolres Pinrang, Sulawesi Selatan atas dugaan perdagangan orang.

Di rumahnya, Ramli mengasuh empat balita yang disebut dibawa dari Malaysia. Ramli selama ini tinggal di Desa Pajalele, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.

Di rumah itu, Ramli hidup bersama dua anak yang berusia 15 tahun dan 7 tahun. Serta empat balita yang diduga dari Malaysia.

Selain Ramli. Polisi juga memeriksa dua asisten rumah tangga Ramli yakni Fatmawati dan Rahjiah. Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Muhalis pada Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Dugaan Perdagangan Balita di Pinrang, Terbongkar karena 2 Pengasuh Minta Berhenti Kerja

"Di rumah Ramli kita menemukan 4 balita. Dari keterangan, dua wanita baby sitter sekaligus asiaten rumah tangga Ramli, satu balita awalnya dijaganya, kemudian tiga balita menyusul tiba dari Malaysia beberapa hari lalu," jelas Muhalis.

Ia juga menyebut, dari keterangan dua asistem rumah tangga Ramli, empat balita dari Malaysia itu dikirim oleh istri Ramli yang disebut-sebut bekerja sebagai polisi wanita di Malaysia.

"Sejumlah anak balita di rumah Ramli dikirim oleh istrinya di Malaysia. Istri Ramli kabarnya seorang polwan di Malaysia," terang Muhalis.

Baca juga: Dugaan Perdagangan Balita dari Malaysia di Pinrang, 4 Anak Nyaris Dijual

Asisten rumah tangga berhenti kerja

Pelaku Dugaan Trafficking Anak Diamankan di Mapolres PinrangSUDDIN SYAMSUDDIN Pelaku Dugaan Trafficking Anak Diamankan di Mapolres Pinrang
Muhalis bercerita, dugaan perdagangan orang itu terbongkar saat Fatmawati dan Rajiah keluar dari pekerjaannya.

Awalnya mereka mendapatkan pekerjaan di rumah Ramli dari media sosial. Namun saat bekerja, gaji yang mereka terima tidak sesuai dengan kesepakatan.

Awalnya mereka dijanjikan gaji Rp 2 juta, namun ternyata mereka mendapatkan Rp 1,5 juta per bulan.

"Fatmawati dan Rajiah berniat berhenti bekerja karena gaji tidak sesuai. Awalnya dijanjikan gaji Rp 2 juta namun tiap bulannya hanya mendapat upah Rp 1,5 juta dengan alasan biaya administrasi," tutur Muhalis.

Baca juga: 11 Orang Menjadi Korban Perdagangan Orang, Kebanyakan Melamar Kerja Lewat Medsos

Sementara itu Rajiah bercerita jika ia dan rekannya hendak kabur dari rumah Ramli tanpa sepengetahuan majikannya.

Ia mengaku mengasuh empat balita yang disebut berasal dari Malaysia dan diangkat oleh Ramli. Dari empat balita tersebut, dua di antaranya berwajah India, satu berwajah China dan satu lagi berwajah Melayu.

Di rumah itu juga ada dua anak laki-laki usia 15 tahun dan 7 tahun yang diakui Ramli sebagai anak kandungnya.

Rajiah juga mengatakan selama bekerja, Ramli melarang empat balita tersebut dibawa keluar rumah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Bayi 6 Bulan di Maros Dianiaya Ibu Kandungnya

Viral, Video Bayi 6 Bulan di Maros Dianiaya Ibu Kandungnya

Makassar
Tiga Hari Terendam Banjir, Warga di Luwu Gunakan Rakit untuk Beraktivitas

Tiga Hari Terendam Banjir, Warga di Luwu Gunakan Rakit untuk Beraktivitas

Makassar
Sekuriti di Makassar Diamuk Massa Usai Diduga Lecehkan Bocah 5 Tahun

Sekuriti di Makassar Diamuk Massa Usai Diduga Lecehkan Bocah 5 Tahun

Makassar
Gunung Ruang Erupsi, 87 Warga Tagulandang Tiba di Bitung Sejak Kamis Malam

Gunung Ruang Erupsi, 87 Warga Tagulandang Tiba di Bitung Sejak Kamis Malam

Makassar
Kisah Kasmi Cari Adiknya yang Hilang sejak 2017, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan di Makassar

Kisah Kasmi Cari Adiknya yang Hilang sejak 2017, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan di Makassar

Makassar
Pembunuh Istri di Makassar Aniaya Anaknya, Ada Sejumlah Memar di Wajah Korban

Pembunuh Istri di Makassar Aniaya Anaknya, Ada Sejumlah Memar di Wajah Korban

Makassar
Dua Pemuda Spesialis Curi Knalpot di Makassar Diamuk Massa, Motor Dibakar

Dua Pemuda Spesialis Curi Knalpot di Makassar Diamuk Massa, Motor Dibakar

Makassar
UMI Makassar Cabut Laporan Dugaan Penggelapan Dana Mantan Rektor, Kapolda Sulsel: Penyidikan Terus Lanjut

UMI Makassar Cabut Laporan Dugaan Penggelapan Dana Mantan Rektor, Kapolda Sulsel: Penyidikan Terus Lanjut

Makassar
2 Hari Terlantar di Pelabuhan Silopo, Ratusan Pemudik Akhirnya Diberangkatkan

2 Hari Terlantar di Pelabuhan Silopo, Ratusan Pemudik Akhirnya Diberangkatkan

Makassar
Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang

Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang

Makassar
Gunung Ruang Meletus, Napi dan Pegawai Lapas di Pesisir Tagulandang Ikut Dievakuasi

Gunung Ruang Meletus, Napi dan Pegawai Lapas di Pesisir Tagulandang Ikut Dievakuasi

Makassar
Kasus Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, 2 Anaknya Dapat Pendampingan Psikologi

Kasus Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, 2 Anaknya Dapat Pendampingan Psikologi

Makassar
Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Masih Kerabat Dekat hingga Disebutkan Tak Direstui

Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Masih Kerabat Dekat hingga Disebutkan Tak Direstui

Makassar
Pilkada Kota Makassar, Bakal Calon Perseorangan Harus Kumpulkan Minimal 67.402 Dukungan

Pilkada Kota Makassar, Bakal Calon Perseorangan Harus Kumpulkan Minimal 67.402 Dukungan

Makassar
 Polda Sulut Kirim Personel dan Logistik Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Polda Sulut Kirim Personel dan Logistik Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com