Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kesultanan Banjar: Letak, Pendiri, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Kompas.com - 21/01/2022, 21:50 WIB
Dini Daniswari

Penulis

Kompas.com - Kesultanan Banjar merupakan kerajaan di Kalimantan yang bercorak Islam dan berdiri pada 1520.

Ibu kota Kesultanan Banjar yang terakhir berada di Kayu Tangi, yang saat ini dikenal sebagai Martapura, Kalimantan Selatan.

Kesultanan Banjar berdiri dari abad 16 hingga abad ke 20. Selama empat abad berdiri, Kesultanan Banjar mengalami beberapa kali pindah ibu kota pemerintahan hingga yang terakhir di Kayu Tangi, Martapura, Kalimantan Selatan.

Sultan Pertama Kerajaan Banjar

Raja Samudera merupakan sultan pertama Kerajaan Banjar dengan gelar Sultan Suriansyah.

Maharaja Sukarama, Raja Negara Daha telah berwasiat supaya penggantinya adalah cucunya, Raden Samudera, anak dari puteri Galuh Intan Sari. Ayah Raden Samudera adalah Raden Manteri Jaya, putera Raden Begawan

Raden Begawan merupakan saudara Maharaja Sukarama.

Wasiat tersebut menyebabkan Raden Samudera terancam keselamatannya karena putra Maharaja Sukarama juga berambisi menjadi raja.

Polemik perebutan kekuasaan tersebut menyebabkan Pangeran Samudera melarikan diri sampai hilir sungai Barito.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kesultanan Banjar

 

Sedangkan, sepeninggalan Maharaja Sukarama, kedudukan raja diganti oleh Pengeran Mangkubumi, selanjutnya Pengeran Tumenggung yang juga putera Sukarama.

Dalam pelariannya, oleh Patih Balitung, Raja Samudera dinaikkan tahta menjadi Raja Bandarmasih.

Pangeran Tumenggung menyerang Bandarmasih. Pangeran Samudera dibantu kerajaan Demak yang akhirnya Pangeran Tumenggung menyerahkan Kekuasaan Negara Daha kepada Pangeran Samudera.

Kerajaan Negara Daha akhirnya dilebur dengan Kerajaan Bandarmasih menjadi Kesultanan Banjar yang beristana di Bandarmasih.

Pangeran Samudera menjadi raja pertama Kerajaan Banjar dengan gelar Sultan Suriansyah. Dia menjadi Raja pertama yang masuk Islam dibimbing oleh Khatib Dayan.

Kejayaan Kesultaan Banjar

Kesultana Banjar mengalami kejayaan pada abad ke 17 dengan komoditas lada sebagai barang dagangan.

Baca juga: Raja-Raja Kesultanan Banjar

Praktis wilayah Kalimantan membayar upeti pada kerajaan Banjarmasin. Sebelumnya, Kesultanan Banjar membayar upeti kepada Kesultanan Demak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Ruang Erupsi, 87 Warga Tagulandang Tiba di Bitung Sejak Kamis Malam

Gunung Ruang Erupsi, 87 Warga Tagulandang Tiba di Bitung Sejak Kamis Malam

Makassar
Kisah Kasmi Cari Adiknya yang Hilang sejak 2017, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan di Makassar

Kisah Kasmi Cari Adiknya yang Hilang sejak 2017, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan di Makassar

Makassar
Pembunuh Istri di Makassar Aniaya Anaknya, Ada Sejumlah Memar di Wajah Korban

Pembunuh Istri di Makassar Aniaya Anaknya, Ada Sejumlah Memar di Wajah Korban

Makassar
Dua Pemuda Spesialis Curi Knalpot di Makassar Diamuk Massa, Motor Dibakar

Dua Pemuda Spesialis Curi Knalpot di Makassar Diamuk Massa, Motor Dibakar

Makassar
UMI Makassar Cabut Laporan Dugaan Penggelapan Dana Mantan Rektor, Kapolda Sulsel: Penyidikan Terus Lanjut

UMI Makassar Cabut Laporan Dugaan Penggelapan Dana Mantan Rektor, Kapolda Sulsel: Penyidikan Terus Lanjut

Makassar
2 Hari Terlantar di Pelabuhan Silopo, Ratusan Pemudik Akhirnya Diberangkatkan

2 Hari Terlantar di Pelabuhan Silopo, Ratusan Pemudik Akhirnya Diberangkatkan

Makassar
Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang

Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang

Makassar
Gunung Ruang Meletus, Napi dan Pegawai Lapas di Pesisir Tagulandang Ikut Dievakuasi

Gunung Ruang Meletus, Napi dan Pegawai Lapas di Pesisir Tagulandang Ikut Dievakuasi

Makassar
Kasus Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, 2 Anaknya Dapat Pendampingan Psikologi

Kasus Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, 2 Anaknya Dapat Pendampingan Psikologi

Makassar
Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Masih Kerabat Dekat hingga Disebutkan Tak Direstui

Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Masih Kerabat Dekat hingga Disebutkan Tak Direstui

Makassar
Pilkada Kota Makassar, Bakal Calon Perseorangan Harus Kumpulkan Minimal 67.402 Dukungan

Pilkada Kota Makassar, Bakal Calon Perseorangan Harus Kumpulkan Minimal 67.402 Dukungan

Makassar
 Polda Sulut Kirim Personel dan Logistik Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Polda Sulut Kirim Personel dan Logistik Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Makassar
Hasil Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar, Ada 51 Adegan, Korban Dianiaya Selama 3 Hari

Hasil Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar, Ada 51 Adegan, Korban Dianiaya Selama 3 Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar Disambut Teriakan Geram Warga

Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar Disambut Teriakan Geram Warga

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com