Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pesugihan di Gowa, Ditemukan Tanda Kekerasan pada Pemuda yang Meninggal Dicekoki Garam 2 Liter

Kompas.com - 08/01/2022, 12:18 WIB
Abdul Haq ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GOWA, KOMPAS.com - Kasus pesugihan yang menumbalkan mata kanan seorang bocah perempuan berinisial AP (6) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan beberapa bulan lalu terus diselidiki polisi.

Kasus pesugihan yang menggegerkan warga ini juga menewaskan DS (22) yang merupakan kakak dari AP.

DS diduga tewas setelah dicekoki 2 liter garam sebagai korban pesugihan. 

Baca juga: Mata Bocah 6 Tahun Dikorbankan untuk Pesugihan, Sang Kakak Meninggal Diduga Dicekoki 2 Liter Air Garam

Pihak Biddokkes Polda Sulawesi Selatan melakukan otopsi terhadap jenazah DS dan hasilnya telah keluar.

"Hasil otopsi terhadap jenazah DS telah dikeluarkan oleh tim Biddokkes Polda Sulsel dan hasilnya terdapat tanda-tanda kekerasan. Untuk itu, kami telah mengeluarkan surat perintah penyidikan untuk mengungkap pelaku dan saat ini telah masuk dalam tahap sidik," kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman, yang dihubungi langsung Kompas.com, Sabtu (8/1/2022).

Teriakan histeris

Kasus pesugihan ini sendiri berawal pada Rabu, (1/9/2021) lalu di Lembang Panai, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.

Saat itu, sejumlah warga baru saja kembali usai menghadiri pemakaman DS. Warga mendengar teriakan AP dari dalam rumahnya.

Lantaran terus histeris meminta pertolongan, paman korban Bayu kemudian masuk ke dalam rumah dan memergoki orangtua AP serta paman dan kakeknya tengah menggelar ritual dan sedang mencongkel mata kanan AP.

Baca juga: Sekeluarga Lakukan Ritual Pesugihan di Gowa, Kakak Dicekoki Air Garam hingga Tewas, Adik Ditumbalkan Matanya

Rekaman video ritual ini pun sempat viral di media sosial.

AP berhasil dievakuasi paksa oleh seorang anggota TNI yang kebetulan turut hadir dalam pemakaman meski mendapat perlawanan fisik dan seluruh tersangka.

Kondisi fisik AP sendiri saat ini telah membaik setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Saat ini, AP masih dalam perlindungan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Sulawesi Selatan lantaran luka traumatik yang dideritanya.

Polisi telah menetapkan empat tersangka terdiri dari kedua orangtua korban, paman dan kakek. Makam DS sendiri digali kembali pada Senin, (20/9/2021) guna tujuan otopsi jenazah.

"Makam korban kami gali kembali untuk tujuan otopsi jenazah DS sebab ada laporan terkait penyebab kematian korban dan hasil telah keluar." kata Boby Rachman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sulawesi Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sulawesi Selatan, 29 Maret 2024

Makassar
Ini Ruas Jalan di Sleman yang Perlu Diwaspadai Pemudik

Ini Ruas Jalan di Sleman yang Perlu Diwaspadai Pemudik

Makassar
Mahasiswa di Baubau Ditangkap karena Edarkan Sabu, Dibayar Rp 25.000 per Bungkus

Mahasiswa di Baubau Ditangkap karena Edarkan Sabu, Dibayar Rp 25.000 per Bungkus

Makassar
Usut Dana Hibah, Kejari Kembali Periksa 4 Pengurus KONI Makassar

Usut Dana Hibah, Kejari Kembali Periksa 4 Pengurus KONI Makassar

Makassar
Saat PDAM Makassar Gratiskan Tagihan Air Seluruh Masjid Selama Ramadan...

Saat PDAM Makassar Gratiskan Tagihan Air Seluruh Masjid Selama Ramadan...

Makassar
Bagi-bagi Uang Saat Pemilu, Caleg Demokrat Dituntut 5 Bulan Penjara

Bagi-bagi Uang Saat Pemilu, Caleg Demokrat Dituntut 5 Bulan Penjara

Makassar
Pria Bercadar dan Berbaur dengan Jemaah Wanita di Makassar Dipulangkan

Pria Bercadar dan Berbaur dengan Jemaah Wanita di Makassar Dipulangkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Ari-ari Bayi Ditemukan Tercampur Pakaian Kotor di Tempat 'Laundry', Awalnya Dikira Janin

Ari-ari Bayi Ditemukan Tercampur Pakaian Kotor di Tempat "Laundry", Awalnya Dikira Janin

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Hak Penyandang Disabilitas Belum Terpenuhi dalam Rekrutmen PPPK Gorontalo

Hak Penyandang Disabilitas Belum Terpenuhi dalam Rekrutmen PPPK Gorontalo

Makassar
Tradisi 'Hui lo Kunu', Berburu Kacang dan Pisang Saat Pertengahan Ramadhan di Batudaa Gorontalo

Tradisi "Hui lo Kunu", Berburu Kacang dan Pisang Saat Pertengahan Ramadhan di Batudaa Gorontalo

Makassar
Hujan Deras, Kantor BPBD Palopo Dihantam Longsor

Hujan Deras, Kantor BPBD Palopo Dihantam Longsor

Makassar
Rekam Aktivitas di Toilet Kantor, Oknum Pegawai BMKG Gorontalo Dijerat Pasal Pornografi

Rekam Aktivitas di Toilet Kantor, Oknum Pegawai BMKG Gorontalo Dijerat Pasal Pornografi

Makassar
Diduga Hendak Bunuh Diri, Seorang Pria Nekat Panjat Tower BTS, Mau Turun Usai Dibujuk Istri

Diduga Hendak Bunuh Diri, Seorang Pria Nekat Panjat Tower BTS, Mau Turun Usai Dibujuk Istri

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com