PALOPO, KOMPAS.com - Wali Kota Palopo, Sulawesi Selatan, HM Judas Amir mengancam akan mencabut bantuan berupa bantuan sosial, kesehatan dan pendidikan bagi warganya yang belum atau tidak mau divaksin.
Hal itu disampaikan Judas saat memantau pelaksanaan vaksinasi di sejumlah lokasi di Kota Palopo, seperti di kantor camat dan kantor lurah.
Judas memberikan tenggat waktu hingga 31 Desember 2021 nanti bagi warganya untuk ikut vaksinasi jika tidak ingin bantuan yang didapatnya dicabut.
"Ada yang saya lakukan, tanggal 31 Desember pukul 10.00 malam, bagi masyarakat yang belum divaksin akan saya cabut BPJS Kesehatannya, saya cabut kartu PKH-nya, saya cabut kartu lunas atau bebas anaknya masuk sekolah," kata Judas di hadapan warga, Rabu (29/12/2021).
Baca juga: Banjir Terjang Kampung di Palopo, Pelajar Batal ke Sekolah
Judas menegaskan, warga yang belum vaksin hingga 31 Desember 2021 pukul 22.00 Wita, tidak akan dilayani di pelayanan kesehatan dan tidak ada fasilitas pemerintah yang berlaku untuk masyarakat yang belum vaksin itu.
Menurutnya, hal itu perlu untuk dilakukan supaya masyarakat segera ikut vaksinasi untuk mencegah penularan Covid-19.
"Hal ini penting mengingat orang yang divaksin itu bukan main-main, bukan permainan, bukan urusan pribadi saya sebagai wali kota, bukan urusan pribadi presiden, Kapolres dan Dandim. Tapi ini adalah pertanda bahwa pemerintah Republk Indonesia menyayangi dan melindungi rakyatnya,” jelasnya.
"Sesuai dengan pendapat ilmuan, ulama, dokter bahwa hanya dengan vaksin bisa kita terhindar dari penyebaran Covid-19 dan turunannya yang sekarang terakhir ada Omicron,” tambah Judas.
Baca juga: Beritakan Kasus Dugaan Korupsi di Palopo, Jurnalis Asrul Divonis 3 Bulan Penjara
Sementara bagi warga yang memiliki penyakit penyerta dan tidak bisa divaksin, Judas meminta warga tersebut tetap mendatangi tempat vaksinasi dan menjalani pemeriksaan kesehatan di lokasi itu.
“Datang saja dulu diperiksa kesehatannya, kalau memang ada gejala menurut medis bahwa tidak dapat divaksin maka tidak divaksin. Tetapi kalau Anda-anda yang menentukan, petugas setengah mati menunggu, kenapa si A tidak datang, katanya tidak bisa divaksin, yang bilang siapa? Ternyata dirinya sendiri,” jelasnya.